Monday, December 18, 2006

Lost in Teleporter


Fiksi
Judul: Lost in Teleporter
Penulis: Fitria Barmawi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


"Hmm, aku tidak suka hidungku," ujar Dewey. "Dan aku sebentar lagi menggunakan teleporter."

Hidungnya tertukar.

"Wow! Seharusnya mereka jual alat ini di TVMedia!" seru Dewey. "Ubah hidung Anda tanpa operasi hanya dengan--tunggu dulu! Aku nggak suka hidungku yang baru. Kembalikan yang lama, dasar NatioTrans busuk!"

"Maaf, Pak," ujar pegawai NatioTrans, "kami mengalami kesulitan..."

"Aku akan menuntut kalian ke pengadilan!" ancam Dewey.

"Bapak sudah bertemu kepala Divisi Perangkat Lunak kami yang cantik dan seksi?" tanya sang pegawai.

"Hai," sambut Meylana. "Bagaimana kalau kamu bergabung dengan kami sebagai narasumber?"

"Kapan aku bisa mulai?" senyum Dewey.

Meylana melirik tangan Dewey, "Bukannya kau sudah bertunangan?"

"Oh sialan," maki Dewey, "cincin ini nggak ikut terteleportasi."

"Bagiku nggak masalah kok," Meylana menenangkan Dewey.

Dewey mengangkat bahu, "Oke."

Dan mereka pun kencan.

"Bang, SMS siapa ini, Bang?" tanya Nilam, menunjuk pesan-pesan Meylana dalam smartphone Dewey.

Dewey memicingkan mata, "Kamu bukannya orang Sunda?"

"Oh, iya," Nilam malu. "Tepatnya aku orang Sunda yang introvert dan suka mengembara dalam mimpi. Poin ini penting untuk ditekankan."

"Terserah kau, lah," Dewey mengibaskan tangannya.

"Hei, hidungmu tertukar denganku, ya?" geram Narada. "Sayang sekali, saya nggak mau tukeran."

"Anda sudah bertemu tunanganku yang cantik, introvert, dan suka mengembara dalam mimpi?" tanya Dewey.

Narada melongo. "Oke, tukeran yuk."

"Hidung?" sambut Dewey bersemangat.

"Bukan, tunangan."

"Tapi kamu kan nggak punya tunangan," tunjuk Dewey.

"Betul," angguk Narada. "Dan sekarang, kamu yang nggak punya." Ia memeluk Nilam. "Kami sering bertemu dalam pengembaraan mimpi kami."

"Sial," maki Dewey. "Untunglah aku punya Meylana."

"Ngomong-ngomong," tukas Meylana, "aku udah bersuami."

Dewey menghela napas. "Tak apalah, aku akan berjiwa besar dan menerima semuanya." Hebatnya, ia tidak berbohong.

No comments: