Thursday, January 11, 2007

Kartun Riwayat Peradaban Jilid II

Nonfiksi (terjemahan--komik)
Kartun Riwayat Peradaban Jilid II, Bab 8-13: Dari Berseminya Cina Hingga Rontoknya Romawi
Pengarang: Larry Gonick
Judul asli: The Cartoon History of the Universe, Volumes 8-13
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia


India menjadi awal untuk satu fondasi lagi dalam riwayat peradaban: agama.

“Dengan agama, kita mendapatkan pencerahan!” ujar para brahma.

“Dengan agama, kita memahami jalan!” ulang para pengikutnya.

“Dengan agama, kita mendapatkan justifikasi untuk membantai orang-orang yang kita sebut kafir!” seru seseorang di tengah-tengah kerumunan.

“Heh, giliran kamu di Jilidi III!” hardik yang lain.

“Ya,” tukas Yao Shun. “Buku ini lebih fokus pada sejarah pembantaian orang-orang yang tidak sepakat dengan kebijaksanaan keluarga.”

Darah tumpah ruah. Kepala bergelimpangan. (Kecuali yang ditusukkan di atas tombak.) Berbagai dinasti muncul dan berganti. Xia, Shang...

“Jadi Yin aja deh, kami kan baru pindah ibukota lagi sekitar akhir 1300 SM,” ujar Kaisar Shang.

Oke. Xia, Yin, Zhou...

“Setelah pikir-pikir lagi, dinasti itu ide yang buruk. Kayaknya mendingan kita masing-masing bikin negara kecil saja,” ujar seseorang yang akhirnya menjadi raja (tentu saja!).

“Ngomong-ngomong, setelah terbentuk sekitar 1000 kerajaan kecil seperti ini, apa yang akan kita lakukan?” tanya satu raja lain.

“Berlomba siapa yang akan bisa mempersatukan semuanya?” usul seorang lagi.

“Hmm,” pikir 997 raja sisanya. “Berarti ada 499.500 kemungkinan konflik antarbatas wilayah. Bayangkan berapa jumlah kepala yang akan berguling.” Mereka menatap satu sama lain. “Ide keren!”

Kilas maju, dan kita dapatkan kekaisaran Wu di Asia Timur.

Di Eropa Barat, Romawi melakukan hal serupa dengan menyerang negara-negara tetangga. Tapi ditambah dengan kegilaan akut dan kelainan seksual.

“Kalau semua orang Romawi melakukannya, bukan kelainan dong,” bela Caligula. “Seharusnya disebut kebiasaan seksual.”

“Selagi kalian sibuk berpesta pora, kami akan menyebarkan sang jalan,” ujar sebelas orang pengikut Yesuah.

“Hei, sudah tahun 540-an!” seru orang-orang Bulgar. “Saatnya menyerang Romawi!”

“Jangan lupakan kami,” sambung wabah pes.

Eropa pun terperosok dalam kemiskinan dan kebodohan. Cina bangkit kembali dengan Dinasti Tang.

“Kedengarannya bagus untuk jadi nama produk minuman jeruk instan,” angguk sang Kaisar.

Tapi mereka akan segera terkejut oleh kedatangan pengunjung dari arah yang tak disangka-sangka...

Dan jilid II pun berakhir.

“Keren! Baru kali ini aku baca buku sejarah yang ada cliffhanger,” ucap Sang Pembaca.

No comments: